Rabu, 03 September 2008

Pengertian Bahasa


Pengertian Bahasa 

oleh: Ening Herniti


        Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, 1993:21; Depdikbud, 1997:77).
Sapir (1921 via Alwasilah, 1985:7-8) memberi batasan bahasa adalah:
A purely human and non-instinctive method of communicating ideas, emotions, and desires, by means of a system of voluntarily produced symbols.

Dari batasan bahasa di atas ada lima butir yang penting, yaitu bahwa bahasa itu:
1.      manusiawi (human)
2.      dipelajari (non-instinctive)
3.      sistem (system)
4.      arbitrer (voluntarily produced)
5.      simbol/lambang (symbols)

1. Manusiawi
Hanya manusia yang memiliki sistem simbol untuk berkomunikasi. Makhluk lain, seperti binatang memang berkomunikasi dan mempunyai bunyi, tetapi sistem itu bukanlah kata-kata. Perkembangan bahasa inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya karena manusia diberi kelebihan dalam berpikir.

2. Dipelajari
Manusia ketika dilahirkan tidak langsung mampu berbicara. Anak harus belajar berbahasa melalui lingkungannya, seperti orang tua.  

3. Sistem
Bahasa memiliki seperangkat aturan. Perangkat inilah yang menentukan struktur (grammar) apa yang diucapkannya.

4. Arbitrer     
Manusia mempergunakan bunyi-bunyi tertentu dan disusun dalam cara tertentu adalah secara kebetulan saja.  

5. Simbolik
Bahasa terdiri atas rentetan simbol arbitrer yang memiliki arti. Kita dapat menggunakan simbol-simbol ini untuk berkomunikasi sesama manusia karena manusia sama-sama memiliki perasaan, gagasan, dan  keinginan. Dengan demikian,  manusia menerjemahkan orang lain atas acuan pada pengalaman diri sendiri. Misalnya, ketika orang lain mengatakan “Saya haus”. Pernyataan tersebut dapat dipahami karena kita pernah mengalami peristiwa haus.


Kenneth Lee Pike mengemukakan bahwa bahasa bukan sekadar rangkaian suara, klausa, aturan, dan makna yang tidak beraturan; kesemuanya itu merupakan kesatuan sistem yang koheren, yang terintegrasi satu dengan lainnya, bersama-sama dengan perilaku, konteks, wacana universal, dan perspektif peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar