Belajar
Berbahasa dengan Mempelajari Bahasa
Oleh:
Ening Herniti
Belajar
berbahasa Indonesia
dengan mempelajari bahasa Indonesia memiliki pengertian yang jauh berbeda.
Belajar berbahasa Indonesia
ialah belajar menggunakan bahasa Indonesia yang mempunyai tujuan praktis,
misalnya: untuk bercakap-cakap dengan orang lain atau agar dapat membaca dan
menulis bahasa Indonesia secara baik dan benar. Sementara itu, mempelajari
bahasa Indonesia adalah belajar seluk-beluk bahasa Indonesia yang meliputi
fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Jadi, mempelajari bahasa
Indonesia memiliki tujuan teoritis.
Belajar
berbahasa Indonesia
tidak semudah yang dibayangkan oleh sebagian masyarakat awam. Hal ini terjadi
karena berbahasa haruslah pandai menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Berbeda halnya dengan mempelajari bahasa Indonesia yang tidak dituntut
mampu berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Misalnya, orang asing mempelajari bahasa Indonesia, maka ia tidak dituntut untuk mampu
berbahasa Indonesia.
Penguasaan
bahasa seseorang meliputi penguasaan bahasa secara reseptif dan produktif.
Penguasaan bahasa reseptif adalah kemampuan memahami pembicaraan/tulisan orang
lain. Sementara itu, penguasaan bahasa secara produktif adalah kemampuan
seseorang dalam menggunakan bahasa, yakni berbicara, mengarang, menulis.
Kemapuan reseptif dibagi menjadi dua, yaitu reseptif lisan dan tulis. Reseptif
lisan maksudnya seseorang hanya mempu memahami pembicaraan, tetapi tidak bisa
mengatakan dengan bahasa tersebut. Walaupun demikian kemampuan bahasa seseorang
keempatnya sering kali tidak sama.
Kuliah
bahasa Indonesia yang
merupakan MKDU di hampir semua perguruan tinggi adalah belajar berbahasa Indonesia.
Tujuan secara umum pembelajaran bahasa Indonesia di Universitas Islam Negeri
(UIN) Sunan Kalijaga adalah agar mahasiswa terampil menulis karangan ilmiah
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu,
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah bahasa Indonesia diharapkan mampu
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Namun, harapan tersebut
sering kali masih mengawan karena mahasiswa kurang memperhatikan dalam
pemakaian bahasanya. Hal ini terjadi
‘mungkin’ sebagian mahasiswa masih menganggap bahasa Indonesia itu mudah dan
sebatas mata kuliah tanpa memiliki kewajiban untuk mempraktikkannya. Walaupun
demikian, kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar, setidaknya dalam proses belajar-mengajar dan dalam
penulisan karya ilmiah.
Belajar
berbahasa Indonesia
dengan mengedepankan kemampuan produktif tulisan sangat menuntut kemampuan
mahasiswa dalam bidang teori praktis kebahasaan. Sebelum menulis karangan
ilmiah, peserta harus memahami penulisan paragraf yang baik. Paragraf yang baik
hanya dapat dirangkai dengan kalimat efektif. Kalimat efektif tidak mungkin
terwujud bila tidak mengerti pilihan kata yang tepat sehingga tidak menimbulkan
pengertian ambigu. Pemahaman terhadap sinonim, polisemi, homonim, homograf, dan
homofon juga turut andil dalam pemilihan kata. Di samping itu, pemahaman
terhadap ragam bahasa dan unsur serapan sangat menentukan mahasiswa dalam
menulis karangan ilmiah .