Jumat, 22 Januari 2010

Belajar Berbahasa dengan Mempelajari Bahasa

Belajar Berbahasa dengan Mempelajari Bahasa
Oleh: Ening Herniti

Belajar berbahasa Indonesia dengan mempelajari bahasa Indonesia memiliki pengertian yang jauh berbeda. Belajar berbahasa Indonesia ialah belajar menggunakan bahasa Indonesia yang mempunyai tujuan praktis, misalnya: untuk bercakap-cakap dengan orang lain atau agar dapat membaca dan menulis bahasa Indonesia secara baik dan benar. Sementara itu, mempelajari bahasa Indonesia adalah belajar seluk-beluk bahasa Indonesia yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Jadi, mempelajari bahasa Indonesia memiliki tujuan teoritis.
Belajar berbahasa Indonesia tidak semudah yang dibayangkan oleh sebagian masyarakat awam. Hal ini terjadi karena berbahasa haruslah pandai menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Berbeda halnya dengan mempelajari bahasa Indonesia yang tidak dituntut mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Misalnya, orang asing mempelajari bahasa Indonesia, maka ia tidak dituntut untuk mampu berbahasa Indonesia.
Penguasaan bahasa seseorang meliputi penguasaan bahasa secara reseptif dan produktif. Penguasaan bahasa reseptif adalah kemampuan memahami pembicaraan/tulisan orang lain. Sementara itu, penguasaan bahasa secara produktif adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa, yakni berbicara, mengarang, menulis. Kemapuan reseptif dibagi menjadi dua, yaitu reseptif lisan dan tulis. Reseptif lisan maksudnya seseorang hanya mempu memahami pembicaraan, tetapi tidak bisa mengatakan dengan bahasa tersebut. Walaupun demikian kemampuan bahasa seseorang keempatnya sering kali tidak sama.
Kuliah bahasa Indonesia yang merupakan MKDU di hampir semua perguruan tinggi adalah belajar berbahasa Indonesia. Tujuan secara umum pembelajaran bahasa Indonesia di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga adalah agar mahasiswa terampil menulis karangan ilmiah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu, mahasiswa yang mengikuti mata kuliah bahasa Indonesia diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Namun, harapan tersebut sering kali masih mengawan karena mahasiswa kurang memperhatikan dalam pemakaian bahasanya.  Hal ini terjadi ‘mungkin’ sebagian mahasiswa masih menganggap bahasa Indonesia itu mudah dan sebatas mata kuliah tanpa memiliki kewajiban untuk mempraktikkannya. Walaupun demikian, kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, setidaknya dalam proses belajar-mengajar dan dalam penulisan karya ilmiah.
Belajar berbahasa Indonesia dengan mengedepankan kemampuan produktif tulisan sangat menuntut kemampuan mahasiswa dalam bidang teori praktis kebahasaan. Sebelum menulis karangan ilmiah, peserta harus memahami penulisan paragraf yang baik. Paragraf yang baik hanya dapat dirangkai dengan kalimat efektif. Kalimat efektif tidak mungkin terwujud bila tidak mengerti pilihan kata yang tepat sehingga tidak menimbulkan pengertian ambigu. Pemahaman terhadap sinonim, polisemi, homonim, homograf, dan homofon juga turut andil dalam pemilihan kata. Di samping itu, pemahaman terhadap ragam bahasa dan unsur serapan sangat menentukan mahasiswa dalam menulis karangan ilmiah .