Rabu, 04 Februari 2009

Pendahuluan Filsafat Bahasa

Filsafat Bahasa 
Oleh: Ening Herniti
 

Filsafat bahasa hadir dalam dunia filsafat merupakan pendatang baru. Filsafat bahasa mulai berkembang sekitar abad XX setelah kemunculan linguistik modern yang dipelopori oleh tokoh linguistik strukturalis, Mongin Ferdinand de Saussure (1857-1913). Sebenarnya perhatian para filsuf terhadap bahasa telah berlangsung lama, yakni sejak zaman prasocrates, yaitu ketika Herakleitos membahas tentang hakikat segala sesuatu termasuk alam semesta. Namun, dalam perjalanan sejarah aksentuasi (titik tekan) perhatian filsuf berbeda-beda dan sangat bergantung pada perhatian dan permasalahan filsafat yang dikembangkannya.
Filsafat bahasa merupakan salah satu cabang filsafat yang mengandalkan analisis penggunaan bahasa karena banyak masalah-masalah dan konsep-konsep filsafat yang hanya dapat dijelaskan melalui analisis bahasa karena bahasa merupakan sarana yang vital dalam filsafat. 
Filsafat bahasa merupakan studi filsafati berdasarkan nilai apriori atau aposteriori dari bahasa dan bagaimana bahasa itu dijadikan sebagai alat komunikasi. Filsafat bahasa sebagai studi analisis filsafati, pemaknaan bersifat objektif dan subjektif. Bersifat objektif, apabila makna yang diungkap merupakan makna yang dikandung secara leksikal/denotasi dalam sebuah wacana lisan atau tulisan. Bersifat subjektif, apabila makna yang diungkap ada dalam mata si pembaca dan merupakan makna kontekstual, yaitu apa yang ada di balik makna kata tersebut/konteks.